PROKAL.CO, TARAKAN – Hadirnya angkutan transportasi umum yang memanfaatkan teknologi untuk memudahkan penggunanya, yakni transportasi dengan sistem dalam jaringan (daring) atau online, dianggap komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Saidah Sakwan sebagai suatu terobosan untuk menjawab tantangan zaman.
Adapun reaksi penolakan yang terjadi di berbagai daerah, termasuk rencana beroperasi di Tarakan, dianggapnya hal yang wajar. “Biasalah. Namanya incumbent (angkutan umum konvensional) terganggu dengan kehadiran para inovator,” ujarnya ketika berkunjung ke Tarakan, Senin (9/4).
Seharusnya, kata Saidah, pemilik angkutan konvensional seperti angkutan kota bisa mengambil sisi positif dari kehadiran transportasi online. Yakni, tertantang untuk memberikan pelayanan lebih baik lagi kepada masyarakat.
Sebab, jika tidak mengikuti perkembangan zaman dengan berinovasi, dia yakin pemilik angkutan umum konvensional akan tenggelam dan para inovator yang akan menang. Karena itu, dia menyarankan para pemilik angkot harus berbaur berinovasi dengan transportasi online agar tidak tertinggal.
Dia juga mengatakan, persaingan sesama transportasi online pun jika tidak dibarengi dengan inovasi terbaru, akan terlindas. Dicontohkannya, Uber yang pelayanan antar jemputnya tepat waktu tak bisa bersaing dengan Grab hingga akhirnya diakuisisi.
“Nanti, kami berharap bahwa incumbent ini melakukan konsolidasi. Contohnya, kamarin saya pesan Go-Car, ternyata yang datang Blue Bird. Artinya, mau tidak mau incumbent harus masuk dalam proses inovasi itu. Kalau tidak, dia akan lewat,” tuturnya.
Tidak hanya kepada para angkot, Pemerintah Kota Tarakan juga diharapkan tidak gagap dengan perkembangan teknologi. Sehingga, kebijakan yang digunakan tidak hanya bertumpu pada aturan lama. Mestinya, dengan perkembangan zaman, diikuti juga dengan regulasi baru.
“Harusnya konvensional ini melakukan transportasi ke digital. Regulator (pemerintah) hari ini minsed-nya adalah menarik industri digital ini ke dalam regulasi konvensional. Ini kan terbalik, ada kegagapan dalam isu digital ekonomi,” ujarnya.
Tidak hanya di bidang transporasi, Saidah Sakwan menyatakan Pemkot Tarakan memang harus melakukan penyesuaian secara luas di bidang ekonomi. Karena saat ini sudah era e-money sehingga harus dibarengi dengan regulasi. (mrs/fen)