PROKAL.CO, TANJUNG SELOR – Beredarnya buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk kelas 6 SD dengan menuliskan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, membuat heboh dunia pendidikan Tanah Air.
Buku pelajaran tersebut digunakan untuk kurikulum 2006 dengan penerbit Yudhistira. Dalam salah satu lembar halaman buku, terdapat tabel daftar negara-negara Asia Barat beserta ibu kotanya. Termasuk Israel dengan ibu kota Yerusalem.
Namun, untuk buku terbitan Yudhistira di satuan pendidikan tingkat SD di Bulungan tidak digunakan. Seperti diungkapkan Kepala SDN 001 Tanjung Selor Andariningsih bahwa sekolahnya tidak menggunakan buku mata pelajaran IPS dengan penerbit Yudhistira.
Buku mata pelajaran IPS kelas 6, SDN 001 Tanjung Selor memakai penerbit Erlangga. “Sesuai rekomendasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada dua penerbit lainnya yang bisa digunakan untuk mata pelajaran IPS. Yaitu penerbit Intan Pariwara dan Tiga Serangkai,” ujarnya, Rabu (13/12).
Buku rekomendasi Kemendikbud pun, lanjut dia, menyesuaikan dengan Kurikulum 2013 (K13). Dua penerbit itu wajib digunakan bagi satuan pendidikan untuk mata pelajaran. Menurutnya, buku pelajaran dengan penerbit Yudhistira digunakan hanya untuk Kurikulum 2006. Sehingga rata-rata satuan pendidikan tingkat SD menggunakan penerbit sesuai ketentuan dari Kemendikbud.
Pengadaan buku di satuan pendidikan, kata Andariningsih, dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas). Mengenai harga dari penerbit yang biasa digunakan sekolah, sudah ditentukan Kemendikbud.
“Untuk buku pelajaran penerbit Yudhistira ini tidak terlalu familiar di sekolah yang ada di Bulungan,” imbuhnya.
Senada dikatakan Kepala SDN 007 Tanjung Selor Siti Hasanah bahwa untuk buku mata pelajaran IPS kelas 6 menggunakan penerbit Erlangga. Selain penerbit Erlangga, menjadi pilihan lainnya yakni penerbit Intan Pariwara. “Kita pakai buku pelajaran untuk siswa penerbit Erlangga. Tak pernah pakai penerbit Yudhistira,” singkatnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bulungan Suparmin menegaskan buku terbitan Yudhistira tidak pernah ada di Bulungan. Dalam menentukan buku pelajaran yang digunakan, pihak sekolah yang memilih. Sesuai dengan katalog yang tersedia di Kemendikbud.
“Sementara ini belum terdeteksi adanya buku penerbit Yudhistira. Karena rata-rata sekolah pakai yang tiga penerbit, yaitu Erlangga, Intan Pariwara dan Tiga Serangkai,” jelasnya.
Meskipun demikian, lanjut dia, apabila nantinya ditemukan buku pelajaran itu beredar di Bulungan, maka Disdikbud menyikapi dengan menunggu instruksi Kemendikbud.
“Kita sikapi sesuai petunjuk Kemendikbud, tapi saat ini belum ada instruksi selanjutnya. Bilapun ada ditemukan di sekolah, tetap akan disikapi,” pungkasnya. (uno/fen)